Merayakan HUT RI di Gunung, mengapa?

   
Sumber foto
Hai sobat gunung! Masyarakat Indonesia di setiap sudut kota di tiap provinsi sibuk mempersiapkan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia saat ini. Banyak cara yang dilakukan untuk turut andil memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah dengan merayakan HUT RI 17 Agustus di gunung. Namun apakah euforia ini sudah berlangsung sejak dulu?
    Ternyata saat film "5 cm" yang dibuat di tahun 2012 booming di tahun - tahun sesudahnya (2013 hingga sekarang), sedikit banyak mempengaruhi orang - orang untuk mendaki gunung. Karena dalam film tersebut, menampilkan semua keindahan yang ada di gunung semeru, mulai dari ranu pane hingga puncak mahameru. Di dalam film ini pula, dilakukan kegiatan yang menjadi inspirasi bagi para pendaki kekinian yaitu upacara memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus di puncaknya. Karena terpengaruh film tersebut, banyak yang setiap tahunnya merayakan momen kemerdekaan di gunung - gunung di Indonesia. Dipercaya inilah awal mula kegiatan upacara di gunung marak dilakukan, dan juga menuai pro-kontra dari para pendaki atas film ini yang menyebabkan impact terlalu luas yang berakibat gunung - gunung kini ramai oleh pendaki.

Menimbulkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme

     Bagi sebagian orang, merayakan kemerdekaan di gunung seolah mendapatkan rasa nasionalisme lebih dalam sekaligus patriotisme. Perasaan mencintai negara dengan melakukan kegiatan outdoor rasanya seperti melihat bagaimana Indonesia itu sendiri. Bahkan Soekarno menyuruh para pemuda untuk mendaki gunung agar dapat mencintai negaranya. Nampaknya itu bukan hanya kata - kata idealis yang dilontarkan agar seolah mereka yang berangkat untuk berpartisipasi di gunung - gunung itu sedang mengemban suatu misi yang diberikan negara.
    Mengibarkan bendera saat di puncak gunung pada tanggal kemerdekaan Indonesia bagi sebagian pendaki rasanya seperti melakukan sesuatu yang heroik dan dapat menimbulkan rasa cinta tanah air karena di puncak gunung sejauh mata memandang terdapat bermacam pemandangan yang memperlihatkan alam Indonesia.
    Kebanggaan yang didapatkan itu tentu berpengaruh kepada mewabahnya manusia yang ingin pergi ke puncak gunung-terutama gunung - gunung populer dan taman nasional-dan tidak sedikit pengelola pos menjadi lepas kontrol dengan kuota pendakian. Bagi taman nasional dan pos pendakian gunung yang telah memberlakukan sistem pendaftaran online, tugas ini dapat teratasi karena mobilitas di gunung dilakukan pengecekan dengan tujuan untuk menindak pendaki yang memasuki jalur illegal. Pendaftaran online dan simaksi dengan cepat penuh karena pembatasan kuota pendaki.

Melihat Wajah Indonesia Dari Penduduk Sekitar Gunung

    Tak hanya soal mendaki gunung, kita bisa melihat wajah asli indonesia dari penduduk sekitar kawasan gunung. Karena wajah Indonesia yang sebenarnya terletak di desa - desa yang terdapat banyak keramah tamahan. Banyak juga makanan tradisional khas kawasan gunung yang dapat dicoba untuk melihat lebih jauh tentang ke-Indonesia-an tersebut. Selain itu hasil bumi penduduk setempat juga merupakan tiang penyangga kebutuhan masyarakat Indonesia yang sebenarnya wajib untuk dikawal dan dikembangkan.

Sebagian Ada yang Tidak Menyukai Kegiatan Tersebut

    Bukankah merupakan hal yang membanggakan? mengapa sebagian pendaki ada yang tidak suka? 

    Momen ini memang merupakan hari dan tanggal yang cocok untuk mendaki gunung karena rata - rata yang mempunyai pekerjaan mendapat hari libur nasional. Namun karena banyaknya manusia, hal - hal yang tak dapat dihindari juga akan terjadi tentunya. Pertama seperti penumpukan sampah yang lebih dari biasanya, dikarenakan  membludaknya antrian dan jumlah manusia hingga batas kuota pendakian. Kedua, jalur pendakian menjadi lebih lebar karena para pendaki umumnya memadati jalur sehingga mengakibatkan rusaknya lingkungan sepanjang jalur. 
    Ketiga, hilangnya esensi dari kegiatan pendakian gunung yang erat kaitannya dengan kenyamanan dan ketenangan. Bahkan tidak jarang ketika gunung - gunung dipadati, ada yang membawa alat musik seperti gitar dan gendang serta speaker untuk mendengarkan musik. Tentu ini mengganggu karena kita berada diantara banyak orang. Dan yang keempat, karena prediksi bahwa gunung - gunung akan dipenuhi para pendaki, banyak gunung-terlebih gunung populer- justru menutup semua jalur pendakian untuk sterilisasi. Tujuannya bermacam - macam. Ada pihak - pihak terkait yang ingin menjaga ekosistem alam kawasan gunung, ada juga yang beralasan menghindari kebakaran hutan, karena pada bulan agustus itu masuk dalam musim kemarau. Hal ini tentu membuat orang - orang yang ingin menikmati gunung itu terpaksa ditunda dan mencari jadwal kembali untuk mengatur rencana mendaki gunung.

    Ada baiknya suatu kegiatan itu tidak diiringi dengan euforia yang berlebihan yang nantinya akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Memang ada plus minus dari kegiatan mendaki gunung terlepas berbagai macam tujuannya. Untuk itu jagalah selalu alam dimanapun kita berada dan berkegiatan. Terutama jangan mengotori dengan membuang sampah sembarangan. Jika tidak ingin memberi manfaat, janganlah memberikan mudharat. Salam lestari!

Komentar