Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Rumahku - Puisi Oleh Chairil Anwar

Gambar
Sumber Foto Rumahku - Puisi oleh Chairil Anwar Rumah ku dari unggun timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Ku lari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah ku dirikan ketika senja kala Di pagi terbang entah ke mana Rumah ku dari unggun timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi Tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu

Derai - Derai Cemara - Puisi Oleh Chairil Anwar

Gambar
  Sumber Foto Derai - Derai Cemara - Puisi Oleh Chairil Anwar Cemara menderai sampai jauh Terasa hari akan jadi malam Ada beberapa dahan ditingkap merapuh Dipukul angin yang terpendam Aku sekarang orangnya bisa tahan Sudah berapa waktu bukan kanak lagi Tapi dulu memang ada suatu bahan Yang bukan dasar perhitungan kini Hidup hanya menunda kekalahan Tambah terasing dari cinta sekolah rendah Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan Sebelum pada akhirnya kita menyerah 1949

Senja Di Pelabuhan Kecil - Puisi Oleh Chairil Anwar

Gambar
Sumber Foto Senja Di Pelabuhan Kecil - Puisi Oleh Chairil Anwar Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali Kapal, perahu tiada berlaut Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam Ada juga kelepak elang menyinggung muram Desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan Tidak bergerak dan kini tanah air tidur hilang ombak Tiada lagi. Aku sendirian. Berjalan menyisir semenanjung Masih pengap harap Sekali tiba di ujung Dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat Sedu penghabisan bisa terdekap

Perasaan - Puisi oleh Ghiyats Satrio

Gambar
Sumber Foto Perasaan  -  Puisi oleh Ghiyats Satrio Di suatu sore, di kala hujan turun Termenung melihat tanah kering perlahan menghitam Di taman teras rumah Perasaan melankolik bersatu menjadi kesenangan Entah apa yang menyenangkan dari sebuah perasaan sunyi Tetapi itu juga begitu menenangkan Perasaan sama ketika melihat sinar matahari ketika musim dingin berakhir Perasaan was - was yang selama ini mengganggu waktu demi waktu memakan perasaan perlahan kegelisahan saat itu Aku sebenarnya menyukai hiruk pikuk perkotaan Keributan yang ditimbulkan dari bunyi knalpot kendaraan klakson yang terus menerus terdengar Sebagai tanda kegelisahan yang tak berujung Entah sejak kapan aku mulai merasakan ini Sedikit demi sedikit Itu timbul, berakar menutupi perasaan Aku tidak tahu ini kecewa atau khawatir "Mampus kau dikoyak - koyak sepi" Oleh sang maestro binatang jalang Tapi yang jelas saat ini  kekosongan adalah teman sejati Padang, 9 Agustus 2020